*PILIH 'LAWAN'MU!*
oleh: Kyai Kamil Abdullah
Perang butuh persiapan. Persiapan fisik, mental maupun persenjataan. Walau semua itu bukan jaminan kemenangan. Juga belum tentu menang, meski didukung besarnya jumlah pasukan.
'Wilayah' kita adalah berupaya —semaksimal kemampuan— untuk melakukan persiapan, pemberangkatan dan pertempuran 'habis-habisan'. Namun jangan lupakan, ada 'wilayah lain' di luar jangkauan. 'Wilayah' dimana Allah sendiri yang menentukan: kekalahan atau kemenangan...
***
Sekarang kita tengah mengalami salah satu jenis perang: 'perang pemikiran'. Fragmen singkat cuplikan 'perang pemikiran' masa silam diabadikan dalam Al-Qur`ân.
Kita semua kagum dengan kehebatan argumentasi Nabiyyullâh Ibrâhîm 'alaihissalâm yang membuat Raja Namrûd diam terbungkam. Kalaupun kemudian Namrûd tak sudi menerima kebenaran, itu urusan di luar perdebatan. 'Hidâyah' Allah-lah yang menuntun seseorang mengikuti kebenaran. Dan —terserah Allah berkenan— kepada siapa 'hidayah' itu Dia berikan...
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrâhîm tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrâhîm mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrâhîm berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim."
{QS.[2] Al-Baqarah: 258}.
Argumen-argumen brilliant —bak senjata canggih dan senjata andalan— tentu sangat diperlukan. Tapi jangan remehkan 'pasukan beriman' yang hanya memegang senjata 'rakitan'. Sebab siapa sangka —dengan izin Allah— 'si raksasa' Jâlût dikalahkan oleh Nabiyyullâh Dâwûd 'alaihissalâm yang bersenjatakan 'ketapel' di tangan...
فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ
"Mereka (tentara Thâlût) mengalahkan tentara Jâlût dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Dâwûd membunuh Jâlût, kemudian Allah memberikan kepadanya (Dâwûd) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thâlût) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya..."
{QS.[2] Al-Baqarah: 251}.
***
Di negeri Belabulau tema 'Khilafah' makin marak diperbincangkan. Apalagi setelah acara ILC mencuat sebuah tantangan. Seorang —sebut saja— 'PAK HUTAGARA' [(PAK)ar (HU)kum & (TA)ta ne(GARA)] menyatakan bahwa 'Khilafah' itu bukan bentuk baku sistem pemerintahan.
Melalui twitter 'sang Profesor' mengirim cuitan:
"Saya siap. Datangkan ke @ILCtvone tokoh-tokoh yang ingin memperjuangkan sistem khilafah. Kalau mereka bisa menunjukkan sistem baku khilafah dari Qur'an dan Hadits maka saya akan langsung memperjuangkan khilafah bersama mereka. Ayo."
Dimulailah babak pertama pertarungan pemikiran... Tanggapan 'serius' untuk Pak Profesor sudah muncul dalam beberapa tulisan. Sayangnya, respons balik dari sang Profesor baru sekali dilontarkan, itupun cuma sekedar komentar pendek dan 'ringan'...
(Ayolah Prof..., lebih bersemangat lagi 'beradu~gagasan' dalam rangka menemukan kebenaran...!)
***
Sementara itu para pejuang Syarî'ah~Khilâfah —di tengah gempuran dan guncangan— senantiasa solid dalam formasi barisan...
Wahai para 'ksatria' pilihan... Turunlah Anda ke medan 'perang pemikiran'. Silakan masing-masing Anda memilih dengan siapa Anda berhadapan... Jangan lantaran 'ketidakcocokan lawan' lalu Anda 'menarik diri' dari gelanggang pertempuran, tapi segeralah cari dan tentukan 'lawan lain' yang menurut Anda lebih sepadan...
Bagi yang 'tak tahan' menghadapi tipe orang semacam 'PAK HUTAGARA' —sebagai lawan— serahkan kepada 'ksatria' lain untuk menjawab tantangan yang 'beliau' ajukan...
Selanjutnya..., biarlah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman menyaksikan: siapa yang tetap konsisten pada kebenaran...!
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu`min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”."
{QS.[9] At-Taubah: 105}.
[k@]
<kamil@bdullah>
Rabu, 13 Desember 2017
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahJanjiAllah
#KhilafahKabarGembiraRasulullah
💖😄 Maaf, mungkin info berikut bermanfaat bagi anda yang ingin tampil lebih cantik dan sehat. 😄💖
oleh: Kyai Kamil Abdullah
Perang butuh persiapan. Persiapan fisik, mental maupun persenjataan. Walau semua itu bukan jaminan kemenangan. Juga belum tentu menang, meski didukung besarnya jumlah pasukan.
'Wilayah' kita adalah berupaya —semaksimal kemampuan— untuk melakukan persiapan, pemberangkatan dan pertempuran 'habis-habisan'. Namun jangan lupakan, ada 'wilayah lain' di luar jangkauan. 'Wilayah' dimana Allah sendiri yang menentukan: kekalahan atau kemenangan...
***
Sekarang kita tengah mengalami salah satu jenis perang: 'perang pemikiran'. Fragmen singkat cuplikan 'perang pemikiran' masa silam diabadikan dalam Al-Qur`ân.
Kita semua kagum dengan kehebatan argumentasi Nabiyyullâh Ibrâhîm 'alaihissalâm yang membuat Raja Namrûd diam terbungkam. Kalaupun kemudian Namrûd tak sudi menerima kebenaran, itu urusan di luar perdebatan. 'Hidâyah' Allah-lah yang menuntun seseorang mengikuti kebenaran. Dan —terserah Allah berkenan— kepada siapa 'hidayah' itu Dia berikan...
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrâhîm tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrâhîm mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrâhîm berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim."
{QS.[2] Al-Baqarah: 258}.
Argumen-argumen brilliant —bak senjata canggih dan senjata andalan— tentu sangat diperlukan. Tapi jangan remehkan 'pasukan beriman' yang hanya memegang senjata 'rakitan'. Sebab siapa sangka —dengan izin Allah— 'si raksasa' Jâlût dikalahkan oleh Nabiyyullâh Dâwûd 'alaihissalâm yang bersenjatakan 'ketapel' di tangan...
فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ
"Mereka (tentara Thâlût) mengalahkan tentara Jâlût dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Dâwûd membunuh Jâlût, kemudian Allah memberikan kepadanya (Dâwûd) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thâlût) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya..."
{QS.[2] Al-Baqarah: 251}.
***
Di negeri Belabulau tema 'Khilafah' makin marak diperbincangkan. Apalagi setelah acara ILC mencuat sebuah tantangan. Seorang —sebut saja— 'PAK HUTAGARA' [(PAK)ar (HU)kum & (TA)ta ne(GARA)] menyatakan bahwa 'Khilafah' itu bukan bentuk baku sistem pemerintahan.
Melalui twitter 'sang Profesor' mengirim cuitan:
"Saya siap. Datangkan ke @ILCtvone tokoh-tokoh yang ingin memperjuangkan sistem khilafah. Kalau mereka bisa menunjukkan sistem baku khilafah dari Qur'an dan Hadits maka saya akan langsung memperjuangkan khilafah bersama mereka. Ayo."
Dimulailah babak pertama pertarungan pemikiran... Tanggapan 'serius' untuk Pak Profesor sudah muncul dalam beberapa tulisan. Sayangnya, respons balik dari sang Profesor baru sekali dilontarkan, itupun cuma sekedar komentar pendek dan 'ringan'...
(Ayolah Prof..., lebih bersemangat lagi 'beradu~gagasan' dalam rangka menemukan kebenaran...!)
***
Sementara itu para pejuang Syarî'ah~Khilâfah —di tengah gempuran dan guncangan— senantiasa solid dalam formasi barisan...
Wahai para 'ksatria' pilihan... Turunlah Anda ke medan 'perang pemikiran'. Silakan masing-masing Anda memilih dengan siapa Anda berhadapan... Jangan lantaran 'ketidakcocokan lawan' lalu Anda 'menarik diri' dari gelanggang pertempuran, tapi segeralah cari dan tentukan 'lawan lain' yang menurut Anda lebih sepadan...
Bagi yang 'tak tahan' menghadapi tipe orang semacam 'PAK HUTAGARA' —sebagai lawan— serahkan kepada 'ksatria' lain untuk menjawab tantangan yang 'beliau' ajukan...
Selanjutnya..., biarlah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman menyaksikan: siapa yang tetap konsisten pada kebenaran...!
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu`min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”."
{QS.[9] At-Taubah: 105}.
[k@]
<kamil@bdullah>
Rabu, 13 Desember 2017
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahJanjiAllah
#KhilafahKabarGembiraRasulullah
💖😄 Maaf, mungkin info berikut bermanfaat bagi anda yang ingin tampil lebih cantik dan sehat. 😄💖
NANOGOLD/NG yaitu
kosmetik dengan teknologi perawatan kulit tercanggih
di dunia saat ini yang menggunakan teknologi EMAS berukuran NANO (10 pangkat min 9 m), sehingga memudahkan
proses penyerapan bagi kulit, mencerahkan kulit, aman, menyehatkan kulit, dan halal (“Susuk Emas
Modern”).
*Macam-macam NG yang mengandung
emas:*
1. Ada
8 jenis
krem: pagi, malam (biasa/pinang), jerawat, mata panda, antinoda,
Moisturizing/pelembab wajah, dan krem pelembab bibir & kelopak mata
dengan
berat 5 g (Rp 30rb) atau 12,5 g (75rb)
2. Hand
body lotion whitening 100 ml (35rb)
3. Serum konsentrat masker 10 ml (30rb)
4. Hair
tonic / serum rambut 20 ml (50rb)
Produk pelengkap NG di bawah ini tidak mengandung emas:
5. Ada
8 jenis Sabun wajah padat: susu madu, mengkudu, sere, aloevera, pepaya,
bengkoang, susu beras, dan sabun sulfur @11rb
6. Bedak
Tabur 30 g (50rb)
7. Shampo
Merang 100 ml (22rb)
8. Sabun
wajah cair 60 ml (47rb)
9. Obat
Jerawat (10rn)
Cara
membeli berbagai produk NG adalah sebagai
berikut:
1.
Pilih produk yang ingin dibeli (lihat info di atas/klik Macam-macamproduk Nano gold) dan tentukan jumlahnya
2.
Lalu sms ke: 085731160005
dengan Format sms : NAMA_ALAMAT
LENGKAP_ PESAN
Contoh: Fatim_Dapuan baru II/41 Surabaya 60163_Pesan
10 Krem pagi 5 g
10 Krem malam 12,5 g
10 Moisturizing/pelembab 5 g
10 Hand body lotion whitening
10 Serum konsentrat masker
10 Hair tonic / serum rambut
3.
Lalu kami hitungkan: harga produk – diskon (jika
beli > Rp 300.000) + Ongkos kirim, dan kami smskan ulang uang yang seharusnya
ditransferkan ke no pembeli
4.
Pembeli mentransfer sejumlah uang sesuai dengan
perhitungan kami, ke BRI Syariah. an: Samik No: 1006397472
5.
Setelah pembeli mentransfer, konfirmasi dan kirim foto bukti pengiriman
ke no wa 085731160005, selanjutnya barang yang anda beli segera kami
kirim via jne//pos.
Info lengkap klik di NANOGOLD / http://nanogoldcosmetic.blogspot.co.id/
Semoga hidup kita sehat berkah dan sukses mulia dunia akherat. Aamiin.
Semoga hidup kita sehat berkah dan sukses mulia dunia akherat. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment