Semangat menuntut ilmu yang bergelora, kokoh, dan pantang menyerah tidaklah cukup dalam mencari ilmu yang bermanfaat dan barokah. Memang semangat seperti itu akan membuat pencari ilmu bersungguh-sungguh dalam mendalami ilmu. Banyak para pelajar telah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, tapi sebagaian dari mereka tidak mendapat manfaat dari ilmunya, yakni mereka tidak mengamalkan dan tidak menyebarkannya. Hal ini menurut Syaikh Az-Zarnuji dalam kitabnya Ta'limul Muta'alim Thariqatta'allum terjadi karena cara mereka menuntut ilmu salah dan syarat-syaratnya mereka tinggalkan. Barangsiapa salah jalan, tentu tersesat tidak dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu, supaya tidak tersesat, marilah kita pelajari adab dalam menuntut ilmu.
Urgensi adab disampaikan secara
gamblang oleh salah satu pendiri NU, Kyai Hasyim Asy’ari di dalam kitabnya Adab al-Alim Wa al-Muta’allim.
Menurut beliau tauhid itu mewajibkan adanya keimanan. Barangsiapa yang
tidak beriman, maka berarti ia tidak bertauhid. Iman mewajibkan adanya syari’at.
Barang siapa yang tidak bersyari’at, maka berarti ia tidak beriman dan juga
tidak bertauhid. Syari’at mewajibkan adanya adab. Barang siapa yang tidak
beradab, maka ia tidak bersyari’at, tidak beriman dan tidak bertauhid (kepada
Allah SWT).
*Berikut ini tuntunan-tuntunan ulama tentang adab menuntut ilmu yang dirangkum dari berbagai kitab (klik Link di bawah ini):*
A. Adab pelajar terhadap dirinya sendiri (Adab al-Muta’allim fii Nafsihi)
http://majlisislamkaffah.https://majlisislamkaffah.
C. AdabPelajar Terhadap Pelajarannya (Adabal-Muta’allim fii Durusihi).
http://majlisislamkaffah.
0 comments:
Post a Comment