Tuesday, June 19, 2018

KAUM BERPENYAKIT, SAPI BETINA dan KHILAFAH

KAUM BERPENYAKIT, SAPI BETINA, KHILAFAH

Sebelumnya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena yang menulis ini (saya pribadi) tidak lebih baik dari orang-orang yang dimaksud dalam tulisan ini.
Saya memang merasakan sendiri bagaimana keadaan saat selalu mencari-cari alasan/alibi/kesempatan untuk bermaksiat, sehingga kita merasa mendapatkan pembenaran dari perbuatan kita.

Kita membahas hikmah & pencerminannya kepada orang-orang yang dimaksud oleh tulisan ini.
Tadabbur level ringan.
Apa yang benar hanya berasal dari Allah, & apa yang salah berasal dari makhluk ciptaanNya.

Mungkin saudara pernah mendengar kisah sapi betina dalam Al-Qur'an?
Tepatnya pada surat Al-Baqarah.
Pernahkah antum bertanya, mengapa surat itu berjudul Al-Baqarah (sapi betina)?

Disini kita mendapatkan sedikit hikmah & pelajarannya.

Surat Al-Baqarah berisi banyak sekali hukum dari Allah.
Dan kalau hukum-hukum itu disodorkan kepada orang-orang yang berpenyakit hatinya, maka mereka akan bertingkah seperti orang-orang Yahudi yang diperintahkan Allah & RasulNya untuk menyembelih sapi betina tersebut.

Terus-menerus bertanya, mencari alasan, mengulur-ulur, mencari alibi, & berbagai macam bentuk pembangkangan lainnya kepada sesuatu yang padahal mereka tahu itu benar namun mereka tidak menyukainya.

Semua itu terjadi karena perintah atau janji dari Allah & RasulNya tidak sesuai dengan selera, nafsu, akal, & kebutuhan mereka.

MEREKA SEMUA TERUS-MENERUS BERTANYA DENGAN TUJUAN AGAR PERINTAH ITU TIDAK JADI DILAKSANAKAN.

Tapi Allah & NabiNya tetap mendesak mereka agar menjalankan perintahNya, apapun alasan mereka.

Kejadiannya mirip seperti kaum Yahudi pada jaman Nabi Musa A.S.
Semakin banyak bertanya, mereka justru semakin sulit mendapatkan sapi itu.
Andai mereka menurut saat perintah pertama, mereka bebas memilih sapi manapun.
Namun, sifat membangkang justru membuat mereka semakin sulit.
Setelah banyak pertanyaan, mereka justru harus mendapatkan sapi yang sempurna.
Rupanya mereka menyadari kebodohan mereka itu.
Akhirnya, mereka pun mencukupkan pertanyaan dan mulai mencari jenis sapi yang elok itu.
“Sekarang kamu menerangkan sapi itu dengan lengkap,” kata mereka.

Coba bayangkan, pada waktu itu bani Israil malah menganggap perintah Allah & Rasulullah Musa sebagai ejekan.

Sama saja seperti sekarang. Sudah tahu bahwa syariat & Khilafah adalah perintah sekaligus janji dari Allah & RasulNya, mereka malah menganggapnya sebagai makar, perusak tatanan, terorisme, provokasi, radikalisme, extrimisme, pemecah belah, wahabi, dsb.

Di luar kaum munafik, kaum sekuler, kaum liberal, & setan-setan bertopeng Islam...
Mari kita lihat tingkah mereka pada jaman sekarang saat "disuruh menyembelih sapi betina".

Pertama mari kita sodorkan:
"Tegakkan Khilafah, sebagai pelindung umat Muslim & pelaksana hukum Syariat yang kaffah".
Mereka berkata:

*) TOLAK KHILAFAH, SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA, NKRI HARGA MATI, PANCASILA HARGA MATI !!!
Lalu kita katakan, "Khilafah itu kewajiban umat Muslim, Khilafah itu ajaran Islam, bukan kewajiban sekelompok ormas saja. Khilafah adalah warisan Rasulullah & para sahabat".
Selanjutnya, mereka mengatakan:

*) KHILAFAH MENGANCAM NKRI !!! YANG MENOLAK PANCASILA & UNDANG-UNDANG KELUAR SAJA DARI NKRI !!!
Lalu kita katakan lagi, "yang menolak hukum Allah & RasulNya secara kaffah silahkan keluar dari alam semestanya Allah. Allah itu bukan bawahanmu yang harus tunduk, patuh, & menyesuaikan diri dengan keputusan pendiri bangsa, pemerintah, kapolri, & pancasila. Allah lebih tinggi dari itu semua".
Lalu mereka mengatakan:

*) KHILAFAH TIDAK ADA DALAM AL-QUR'AN !!! KHILAFAH ITU HANYA SUNNAH & IJTIHAD PARA ULAMA !!! KHALIFAH HANYA SEBUTAN SAJA UNTUK PEMIMPIN NEGARA !!!
Lalu kita menentang pendapat mereka, bahwa Khilafah hukumnya wajib. Kita juga menunjukkan bahwa ada hadits Rasulullah S.A.W tentang kaum/golongan yang anti hadits, hanya mengambil dari Al-Qur'an saja. Mulai dari masalah sholat 5 waktu, Khilafah, dan berbagai macam contoh lainnya.
Setelah tahu kebenaran, mereka beralibi lagi:

*) KHILAFAH ITU HANYA ADA PADA JAMAN RASULULLAH & PARA SAHABAT, SEKARANG SUDAH BEDA JAMAN !!!
Lalu kita menunjukkan dalil, riwayat, serta pendapat para ulama besar terdahulu, termasuk pendapat imam 4 madzhab.
Setelah tahu semua itu, mereka beralasan:

*) KHILAFAH BOLEH ADA TAPI DENGAN DASAR NASIONALISME & TIDAK MENGANCAM NKRI !!! KHILAFAHNYA ADALAH KHILAFAH PANCASILA !!!
Lalu kita menunjukkan dalil tentang haramnya ashobiyah atau fanatisme jahiliyah (nasionalisme, fanatik ras, fanatik kesukuan, fanatik kelompok, fanatik nasab, fanatik madzhab, dll). Kita juga menerangkan bahwa di dalam Islam, konsep nasionalisme berbeda dengan konsep cinta tanah air & bela negara di dalam ajaran Islam. Kita beritahukan mereka bahwa nasionalisme bisa memecah belah umat Muslim di seluruh dunia, menyebabkan lemahnya persatuan umat.
Kembali kita sebutkan kebenaran menggunakan dalil & alasan ilmiah, kembali juga mereka menentangnya dengan alibi:

*) KHILAFAHNYA ADALAH KHILAFAH AL-MAHDI, BUKAN KHILAFAH VERSI KAMU !!!
@#$%^  &%$#@!  $%^&*(  ^%$  #@!#$%^&* !!!!!
Iya, Khilafahnya harus Khilafah Islam, bukan versi kita, DAN JUGA BUKAN VERSI KAMU.
Padahal kita sudah menunjukkan berbagai dalil & riwayat serta segala penjelasannya, baik dalam Al-Qur'an, As-Sunnah, Ijma' Sahabat, & Qiyas, termasuk pendapat para ulama besar jaman dahulu, bahwa Khilafah yang kita dirikan adalah Khilafah Islam, Khilafah Rasyidah ala minhajin nubuwah.

TAHUKAH ANDA, alasan terakhir yang sedang marak ini, ("Khilafahnya adalah Khilafah Al-Mahdi") itu hanya permainan alibi atau pertahanan emosional saja untuk menutupi-nutupi bahwa selama ini mereka salah?

Gambaran yang paling gampang yaitu, mereka mencari-cari dalil Islam sendiri untuk menentang & menolak Islam, termasuk bentuk penolakan mereka terhadap Khilafah.

Mereka kalah dalil, kalah ilmiah, kalah kebenaran, & terus beralasan seperti kaum Yahudi saat diperintahkan Allah & RasulNya untuk menyembelih sapi betina.

Untuk alasan mereka yang terakhir di atas, PERLU ANDA TAHU sebelumnya bahwa:
Imam Mahdi nanti pasti menang, Islam akan menguasa dunia (termasuk Indonesia), bumi akan dimakmurkan oleh Allah melalui Islam, & Islam akan masuk ke setiap rumah di seluruh penjuru bumi.

TAPI....!!!!!
(masih untuk alasan terakhir mereka)
Mereka semua akan kembali bertingkah seperti Yahudi.
Apa maksud saya?

Kalau tadi mereka menunjukkan kelakuan Yahudi saat diperintah menyembelih sapi betina, lalu kelakuan Yahudi lainnya akan muncul seperti saat mereka menunggu Nabi terakhir mereka yang akan muncul di Madinah.
Begini kelakuan Yahudi yang lainnya:

Jaman sebelum Rasulullah S.A.W lahir & diutus menjadi Nabi oleh Allah S.W.T, orang-orang Yahudi pergi ke kota Madinah (Yatsrib) untuk menunggu kedatangan Nabi terakhirnya yang telah tertulis di dalam kitab mereka.

(INGAT BAIK-BAIK) Mereka gembar-gembor soal "Nabi terakhir", "Nabi terakhir", "Nabi terakhir".

Tapi begitu Nabi terakhirnya muncul, mereka mendustakan Nabi Muhammad karena tidak berasal dari golongan Yahudi.

Sama saja seperti alasan terakhir mereka.
Gembar-gembor soal "imam Mahdi", "imam Mahdi", "imam Mahdi", tapi begitu Al-Mahdinya keluar, mereka mungkin akan memusuhinya.

Karena Al-Mahdi akan memimpin Khilafah, sementara mereka menolak Khilafah.
Al-Mahdi hanya akan berhukum dengan Qur'an, Sunnah, Ijma', & Qiyas, tidak menggunakan hukum jahiliyah buatan manusia.
Al-Mahdi hanya akan berideologi Islam, bukan ideologi pancasila, kapitalisme, & komunisme.
Islamnya Al-Mahdi akan kaffah, sementara mereka menghendaki kesenangan dunia.
Seperti Yahudi pada jaman Rasulullah juga akhirnya.

Beliau (Al-Mahdi) pasti menang, tapi awal perjuangannya akan didustakan.

Inilah mereka, Al-Mahdi, Khilafah, sifat Yahudi, & sapi betina nanti.
Dan semoga kita semua digiring & dibimbing oleh Allah menuju perjuangan Islam yang benar, bukan hanya klaim kelompok maupun pembenaran semata.

0 comments:

Post a Comment